TUGAS VI
BAB 2
PERCOBAAN II
MENAMPILKAN RANGKAIAN NAMA DAN NRP MENGGUNAKAN SEVEN SEGMEN COMMON ANODA
1. TUJUAN
:
AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN SEVEN SEGMEN COMMON ANODA
2. ALAT
DAN BAHAN :
1.
SEVEN SEGMEN
2.
LED
3.
IC 55
4.
BATERAI
5.
LIVE WIRE
3. TEORI
DASAR :
A. SEVEN
SEGMEN
B. LED
C. IC
55
4. DASAR
TEORI
A. SEVEN
SEGMEN
Pengertian
Seven Segment Display – Seven Segment Display (7
Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen
adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital,
Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven
ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Seven
Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan
OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9
(Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen.
Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga
dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen
pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke
kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven
Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma
decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display,
diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal
Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para
penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting
Diode) sebagai penerangnya. LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen
atau elemen garis dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal. Jadi
Jumlah keseluruhan segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya
pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus
listrik, maka Display akan menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai
dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED
7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen
common Anode”.
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi
Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin
ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal)
akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
Prinsip Kerja Dasar Driver System pada
LED 7 Segmen
Berikut ini adalah
Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7 Segmen :
Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang
diberikan menjadi 8 jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal (koma) untuk
meng-ON-kan segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan.
Contohnya, jika output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala
menjadi angka “7”. Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka
diperlukan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog
menjadi Digital sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah
merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri tanpa harus
menggunakan ADC.
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik
yang cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu,
Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk
menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya
Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari
8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.
Tabel Pengaktifan
Seven Segment Display
ANGKA |
H |
G |
F |
E |
D |
C |
B |
A |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
2 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
3 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
4 |
0 |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
5 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
6 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
1 |
7 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
8 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
9 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
Catatan :
1 = ON (High)
0 = OFF (Low)
A. JELASKAN TENTANG
LED.
Pengertian
LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya
Pengertian LED
(Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya – Light Emitting
Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip
dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan
dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu
Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas
dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting
Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam
LCD TV yang mengganti lampu tube.
Simbol dan Bentuk
LED (Light Emitting Diode)
Cara Kerja LED
(Light Emitting Diode)
Seperti dikatakan
sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor.
Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub
Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila
dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari
sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N.
Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri
tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K),
Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material).
Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
Cara Mengetahui
Polaritas LED
Untuk mengetahui polaritas
terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada
Untuk mengetahui
polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya
secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED
adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan
ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang
besar serta terletak di sisi yang Flat.
Warna-warna LED
(Light Emitting Diode)
Saat ini, LED telah
memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih,
hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut
tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang
dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan
untuk menghasilkan variasi warna pada LED :
Bahan
Semikonduktor |
Wavelength |
Warna |
Gallium Arsenide
(GaAs) |
850-940nm |
Infra Merah |
Gallium Arsenide
Phosphide (GaAsP) |
630-660nm |
Merah |
Gallium Arsenide
Phosphide (GaAsP) |
605-620nm |
Jingga |
Gallium Arsenide
Phosphide Nitride (GaAsP:N) |
585-595nm |
Kuning |
Aluminium Gallium
Phosphide (AlGaP) |
550-570nm |
Hijau |
Silicon Carbide
(SiC) |
430-505nm |
Biru |
Gallium Indium
Nitride (GaInN) |
450nm |
Putih |
Kegunaan LED dalam
Kehidupan sehari-hari
Teknologi LED
memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak
mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya
yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai
produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi teknologi Light Emitting Diode
(LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Lampu Penerangan
Rumah
2. Lampu Penerangan
Jalan
3. Papan Iklan
(Advertising)
4. Backlight LCD (TV,
Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi
Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV,
AC, AV
Player)
5. Analisa
Dari percobaan rangkaian
di atas dapat kita analisa bahwa :
1. Rangkaian seven segmen common anoda akan
menyala apabila switching kita ubah menjadi on, maka led akan menyala
sesuai dengan susunan rangkaian yang kita buat yaitu : Addul – 21160216560795
2. Rangkaian seven segmen common anoda akan
mati apabila switching kita ubah menjadi off, maka led akan mati sesuai
dengan susunan rangkaian yang kita buat yaitu : Addul – 21160216560795
6. Kesimpulan
Dari rangkaian percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa,
switching berpengaruh terpengaruh terhadap nyala dan redupnya lampu led pada
rangkaian termasuk apabila led/seven segmen tidak di sambungkan kepada ground.
Komentar
Posting Komentar